Selasa, 07 Februari 2012


Pendiri Ponpes Nurul Jadid, KH Mahfudz Amiruddin
Pengasuh KH Sauqi Abror dan Nyai Maulidah Mahfudz


SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PP NURUL JADID

Pondok Pesantren Nurul Jadid didirikan oleh KH. Mahfudz Amiruddin pada tahun 1970. Saat itu, masyarakat Pemuteran Gerokgak masih awan dan tidak banyak mengenal agama Islam. Pesantren ini diberi nama “Nurul Jadid” atas petunjuk dan pemberian KH. Hasyim Zaini Paiton Probolinggo Jawa Timur.

Saat itu KH. Hasyim Zaini datang ke KH. Mahfudz Amiruddin di Pemuteran Gerokgak, kemudian memberikan nama “Nurul Jadid”. KH. Hasyim mengharapkan agar pesantren yang didirikan oleh KH. Mahfudz ini tidak jauh beda dengan Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang diasuh oleh KH. Hasyim.

KH. Mahfudz Amiruddin merintis pesantren demi dakwah islamiyah, supaya Islam bisa menyebar di Pulau Bali. Secara bertahap, beliau melakukan pembinaan aqidah dan moralitas di tengah masyarakat yang spiritualitasnya kering. Beliau dibantu Haji Daris membangun pesantren dan musholla di atas tanah waqaf dari Nyai Syam.

Santri ketika itu masih belum ada yang menetap (berdomisili) di pesantren. Mereka hanya mengaji setiap malam di surau KH. Mahfudz Amiruddin. Namun seiring dengan perkembangan, kemudian ada santri yang ingin menetap di asrama. Santri pertama tersebut bernama Asmawan dan Adi Supian, keduanya dari desa Pemuteran.

Kiai Mahfudz memimpin Pesantren Nurul Jadid dari tahun 1970 sampai 1986. Kepemimpinan selanjutnya oleh KH. Mahfudz dipercayakan kepada KH. Syauqi Abror dan Ny. Maulidah Mahfudz pada tahun 1987. Karena Kiai Mahfudz ingin pulang ke Jawa. Beliau Kembali ke Pondok Pesantren Misbahul Hidayah Suboh Situbondo.

Di bawah pengasuh KH. Syauqi Abror, Pondok Pesantren Nurul Jadid berupaya “menjaga tradisi lama yang baik, dan mengambil tradisi baru yang lebih baik” sesuai dengan prinsip Al-Muhafadotu ‘Ala Qodimis Sholih Wal Akhdu Bil Jadidil Ashlah”. Perkembangan-perkembangan terus dilakukan demi kemajuan pesantren:

LEMBAGA PENDIDIKAN:
-Mendirikan Madrasah Diniyah Al-Furqon pada tahun 1990
-Mendirikan TK Al-Furqon pada tahun 1994
-Mendirikan SMP Salafiyah Wustho pada tahun 2007
-Mendirikan Yayasan Panti Asuhan pada tahun 2004

KETERAMPILAN DAN KESENIAN:
-Mengadakan Keterampilan jahit-menjahit
-Mendirikan Grup Kesenian Hadrah pada tahun 2001 (pernah tampil pada Festival Kebudayaan Bali di Denpasar)
-Mendirikan Grup Musik Gambus Iksanja (Ikatan Santri dan Alumni Nurul Jadid) pada September 2010



Penampilan Gambus Iksanja



Minggu, 03 Januari 2010

Menyiapkan generasi bangsa



Santri Putri Sedang Mengaji Al-Quran
Santri Putra Sedang Mengaji Al-Qur'an












Menyiapkan generasi bangsa yang beriman, cerdas, 
berbudi pekerti luhur dan terampil.




BEBERAPA ASPEK KEGIATAN:
a.    Bidang Kerohanian 
Membina santri dengan pendekatan keagamaan melalui Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Diharapkan dengan kegiatan ini santri mendapatkan pengalaman dan bekal keagamaan sebagai wadah dasar memahami Islam Ahlussunnah Waljama’ah.

b.    Bidang  Pendidikan
Berupaya menanggulangi biaya Pendidikan / Sekolah para santri. Dalam hal ini lebih difokuskan untuk keperluan perlengkapan sekolah dan kebutuhan–kebutuhan yang lainnya.

c.    Bidang Pengembangan Bakat dan Minat

Memberikan bantuan kepada santri melalui kursus-kursus keterampilan (life skill) sesuai dengan potensi masing-masing. Seperti keterampilan Las, Menjahit, dan lain sebagainya
d.    Bidang Sosial
Membantu meringankan kebutuhan pokok santri secara berkesinambungan.

e.    Bidang Kesenian
Memberikan bantuan fasilitas dan pembinaan seni kepada santri, seperti Hadrah, Gambus Iksanja dan kesenian yang lain.



Struktur Pengurus PP Nurul Jadid
Pengasuh menemui para kiai dari beberapa pesantren
Suasana Bermain dan Belajar di RA Al-Furqon
KH Amiruddin, Ayahanda KH Mahfudz Amiruddin
Pembacaan Sholawat Nariyah di PP Nurul Jadid Pemuteran
Para alumni bersalaman kepada pengasuh





Para santri dan alumni selesai kerja bakti
Para santri tahun 90-an